Analisis Kesulitan Belajar Siswa Materi Bangun Ruang SD Kelas V Semester II
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Salah satu cabang
dari Matematika adalah Geometri.
Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang artinya bumi dan
metro yang artinya mengukur. Geometri adalah cabang Matematika yang pertama
kali diperkenalkan oleh Thales (624-547 SM) yang berkenaan dengan relasi ruang.
Dari pengalaman,
atau intuisi, kita mencirikan ruang dengan kualitas fundamental tertentu, yang
disebut aksioma dalam geometri. Aksioma demikian tidak berlaku terhadap
pembuktian, tetapi dapat digunakan bersama dengan definisi matematika untuk
titik, garis lurus, kurva, permukaan dan ruang untuk menggambarkan kesimpulan
logis.(1)
Pada dasarnya tujuan pengajaran geometri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir logis, mengajar membaca dan menginterpretasikan argumen-argumen
matematika, menanamkan pengetahuan geometri yang diperlukan untuk studi lanjut
dan mengembangkan kemampuan keruangan.
Selain itu juga, kurangnya pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang
sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Hasil belajar yang rendah
memberikan dampak sulitnya mencapai tujuan pembelajaran bagi pelaku pendidikan.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi bangun ruang, diambil
tindakan pembelajaran melalui Model Perolehan Konsep (Concept Attainment) yang
dilakukan dalam 2 siklus.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa geometri merupakan materi
matematika yang sulit terutama masalah pemahaman konsep (Sudjadi, 1996).
Banyak siswa yang tidak mampu menjawab soal-soal yang sederhana, misalnya
hubungan antara persegi dan persegi panjang, persegi panjang dan jajaran
genjang, antara segitiga sama kaki dan segitiga samasisi (Suwarsono, 2000).
Kelemahan ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, di Amerika
Serikat kesalahan-kesalahan mendasar juga dialami oleh siswa-siswa berusia 17
tahun, misalnya dari hasil evaluasi nasional hanya 17 % yang tahu persegi
panjang adalah jajaran genjang, hanya 57 % yang dapat menghitung volume balok
jika panjang rusuknya diketahui, dan hanya 34 % yang dapat menghitung luas
segitiga siku-siku yang panjang kedua sisi suku-sikunya diketahui (Clements
& Battista, 1992)
Berangkat dari berbagai
permasalahan di atas perlu dicari kesulitan apa saja yang dialami siswa
khususnya siswa SD dalam mempelajari geometri bangun ruang kelas V SD semester
II.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Kesulitan belajar apa yang dialami siswa kelas V SD pada
topic geometri bangun ruang?
2.
Bagaimana alternative pemecahaan hasil diagnosis kesulitan
belajar pada topik bangun ruang?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa kelas V SD pada
topik bangun ruang. Hasil dari
diagnosis, berupa (1) kesulitan dalam memahami fakta, konsep dan definisi, (2)
kesulitan dalam mengungkapkan sifat-sifat/cirri-ciri, macam - macam bangun
datar, (3) kesulitan dalam menentukan bagian – bagian bangun ruang.
2.
Untuk menemukan alternative pemecahaan hasil diagnosis
kesulitan belajar pada topic bangun ruang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
INSTRUMEN
- a. Gambarlah bangun ruang prisma !
b. Apa yang dimaksud dengan prisma ?
c. Apa saja sifat - sifat dan jenis – jenis dari
prisma ?
d. Perhatikan gambar berikut !
Dari gambar diatas, tunjukan sisi atas, sisi samping, rusuk tegak dan
sisi alas ?
- a. Gambarlah bangun ruang tabung !
b. Apa yang dimaksud dengan tabung ?
c. Apa saja sifat – sifat dari tabung ?
d. Perhatikan gambar berikut !
\
Dari gambar diatas, tunjukanlah sisi atas, rusuk, selimut tabung dan
sisi alas ?
3. a. Gambarlah
bangun ruang limas !
b. Apa yang dimaksud dengan limas ?
c. Apa saja sifat – sifat dari limas ?
d. Perhatikan gambar berikut !
Dari gambar diatas, Tunjukan sisi
alas dan sisi miring limas?.
4. a. Gambarlah bangun ruang kerucut !
b. Apa yang dimaksud dengan kerucut ?
c. Apa saja sifat – sifat dari kerucut ?
d. Perhatikan gambar berikut !
Dari gambar diatas, tunjukan sisi alas dan sisi lengkungnya ?
B.
PENENTUAN SUBJEK
Subjek dalam penelitian ini adalah
salah satu siswa SD Integral Ampenan, Kelas V – A semester 2 dan Materi BAB II
: bangun datar dan bangun ruang. pad ksempatan ini penelitilebih berfokus
menganalisi kesulitan belajar siswa pada materi bangun ruang dan alternative
pemecahannya.
C. JAWABAN TERTULIS DAN ANALISISNYA
1.
Jawaban Tertulis dan Analisis pada pemahaman fakta
dan konsep
a.
Soal no. 1
Hasil Analisis:
Pada jawaban soal no 1a siswa dapat menggambar bangun prisma tegak
dan dapat menggambar dengan baik walaupun tidak sesuai dengan aturan menggambar
bangun ruang. Dalam mendefinisikan bangun ruang prisma tegak siswa dapat
menjelaskannya dengan baik walaupun belum sempurna.
b.
Soal no. 2
Hasil
Analisis:
Pada jawaban soal no 2a siswa dapat menggambar bangun tabung dan
dapat menggambar dengan baik walaupun tidak sesuai dengan aturan menggambar
bangun ruang. Dalam mendefinisikan bangun ruang tabung siswa dapat
menjelaskannya dengan baik walaupun belum sempurna.
c.
Soal no. 3
Hasil Analisis:
Pada jawaban soal no 3a siswa dapat menggambar bangun limas dan dapat
menggambar dengan baik walaupun tidak sesuai dengan aturan menggambar bangun
ruang. Dalam mendefinisikan bangun ruang limas siswa dapat menjelaskannya
dengan baik walaupun belum sempurna.
d.
Soal no. 4
Hasil Analisis:
Pada jawaban soal no 4a siswa dapat menggambar bangun kerucut dan
dapat menggambar dengan baik walaupun tidak sesuai dengan aturan menggambar
bangun ruang. Dalam mendefinisikan bangun ruang kerucut siswa dapat
menjelaskannya dengan baik walaupun belum sempurna.
kesimpulan
Berdasarkan beberapa analisis diatas terlihat
bahwa siswa mampu menggambar bangun ruangdan menjelaskan definisi dari masing-
masing bangun ruang, namun sisa tidaj dpat menjelaskan seuai dengan definisi
berdasarkan referensi yang valid. Siswa menjawab sesuai dengan hasil bangun
datar yang telah digambar. Dapat dikatakan siswa mampu menjelaskan fakta dan
konsep bangun ruang dengan ketuntasan 90 %.
2.
Analisis kesalahan dalam menyebutkan sifat-sifat dan
jenis – jenis bangun ruang
a.
Soal no. 1 : Prisma
Hasil analisis
Siswa mampu menyebutkan sifat – sifat
dari prisma dan mampu menyebutkan jenis – jenis dari prisma.
b.
Soal no. 2 : tabung
Hasil analisis
Siswa mampu menyebutkan sifat – sifat
dari tabung.
c.
Soal no. 3 : Limas
Hasil analisi
Siswa mampu menyebutkan sifat – sifat
dari limas dan mampu menyebutkan jenis – jenis dari limas.
d.
Soal no. 4 : Kerucut
Hasil analisis
Siswa mapu menjelaskan sifat –sifat
dari kerucut
3.
Analisis kesalahan dalam menentukan bagian bagian
kerucut
1.
Soal no. 1 : Prisma tegak
Hasil analisis
Siswa mampu
menyebutkan bagian bagian dari prisma tegak.
2.
Soal no. 2 : tabung
Hasil analisis
Siswa mampu
menyebutkan bagian bagian dari tabung.
3.
Soal no. 3 : Limas
Hasil analisis
Siswa mampu menyebutkan
bagian bagian dari limas
4.
Soal no. 4 : Kerucut
Hasil analisis
Siswa tidak mampu
menyebutkan bagian bagian dari prisma tegak.
Berdasarkan jawaban diatas siswa dapat menjawab soal dengan ketuntasan 95 % sesuai dengan materi yang didapatkan pada sekolah dan hanya satu bangun ruang yaitu kerucut siswatidak mampu menentuka baga - bagiannya
D. HASIL WAWANCARA DAN ANALISISNYA
1. Hasil wawancara dan analisisnya yang terkait dengan pemahaman fakta, konsep dan definisi.
Coba dari gambar yang ada disoal, tunjukan gambar yang
disebut dengan prisma !
hmm..ini ( siswa menunjuk gambar prisma), lalu gambar i,
k, l ( siswa menunjuk dan menyebutkan nomor gambar dari soal tersebut )
lalu yang mana lagi ?
gambar g dan b ( siswa menunjuk dan menyebutkan nomor
gambar dari soal tersebut )
nahh, sekarang jelaskan pengertian prisma ?
prisma adalah bidang banyak polihedron dengan dengan
sepasang sisiyang identik atau samadan saling sejajar.
sekarang tabung, dari gambar disini mana yang disebut
dengan tabung ?
gambar a, c dan g
contoh tabung dalam kehidupan sehari – hari apa saja ?
kaleng, tuperware,
trus apa lag ?
galon,…
Dari
gambar disini ada berapa bangun limas ? ada dua siswa menunjuk
kenapa
disebut limas segiempat ?
karena
alasnya segiempat
ada
gak limas segi sepuluh ? ndak ada
kenapa
? karena terlalu banyak.
benda
yang berbentuk kerucut apa saja ? topi ulang tahun,
apa
lagi ? topi petani, ice cream
apa
itu kerucut ? kerucut alah bangun yang alasnya bentuk lingkarann…
2.
Alisis
wawancara kaitannya dengan kesulitan dalam menyebutkan sifat-sifat atau ciri –
ciri dan jenis jenis bangun datar.
coba
sebutkan sifat – sifat dari prisma ?
terdiri
atas sisi alas, sisi atas dan sisi tegak , sisi alas sama dan sebangun dengan
sisi atasberbentuk segitiga, segiempat segilima dan seterusnya dan segitegak
berbentuk persegi panjang atau sejenisnya.
lalu
jenis jenis prisma apa saja ?
prisma
segiemat, prisma segilima, prisma segienam, bentuk kubus dan balok
trus
kenapa disebut prisma segiempat ?
karena
alas berbentuk segiempat
gambar
prisma ini, apakah sisi alas dan sis ats berbentuk segilima ?
iyah
kalau
prisma segiempat sisi sampingnya berbentuk apa ?
berbentuk
persegi panjang
trus
sifat sifat dari tabung tu sendiri apa saja?
terdiri
atas sisi alas, sisi atas dan sisi lengkung
sifat
kerucut apa saja ? tidak tau kak..
sifat
sifat dari limas apa saja ? terdiri dari sisi alas dan sisi miring, sisi miring
bentuknya segi tiga,sisi alas berbentuk segi tiga, segidua, segi empat atau
yang lainnya.
macam-macam
limas apa saja ? limas segitiga, limas segiempat dan limas segi enam.
3.
Analisis wawancara terkait dengan kesulitan dalam menenukan
bagian bagian bangun ruang.
bagian bagian prisma apa saja ?
sisi alas dan sisi atas, itu aja kk,,,
bagian
bagian tabung, apa saja ?
sisi alas
dan sisi atas, selimut.
selimutnya
bentuk apa ?
tidak
dijawab
dari
gambar ini, sebtkan bagian bagan dari kerucut..? tidak tau..
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil
wawancara tersebut diatas dapat dimbil kesimpulan bahwa siswa 95 % dapat
menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang diajarkan disekolah, namun ada
satu bangun ruang yang tidak dapat dijelaskan dengan tuntas yaitu bangun ruang
kerucut dan sisa juga hanya mampu memahami bangun limas hanya dari jumlah segi
alas sampai seglima tetapi untuk segisepuluh siswa tidak yakin dan menjawab
salahiii berarti pemahaman konsep masih berkurang pada limas.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
1.
Kesulitan dalam memahami konsep dan fakta
a.
Siswa dapat menjelaskan definisi dari masing masing
bangun ruang namun kesulitan siswa adalah siswa hanya mengetahui sebatas apa
yang telah mereka dapatkan sesuai dengan pengalamannya..
b.
Siswa mengalami kesulitan pada saat konsep ditanyakan
lebih luas. siswa hanya memahami konsp yang mereka dapatkan dari yang mereka
pelajari.
2.
Kesulitan dalam menentukan sifat/ciri serta jenis jenis bangun ruang.
a.
Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat/ciri-ciri dari
bangun ruang tetapi untuk bangun ruang kerucut siswa tidak dapat
menyebutkannya.
b.
Siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan sifat –
sifat dari beberapa bangun datar yang memiliki jumlah sisi alas yang lebih
banyak dari yang siswa pelajari sebelumnya.
F. Alternatif Pemecahan
- Alternatif pemecahan untuk mengatasi kesulitan memahami konsep
Untuk menanamkan
konsep bangun ruang pada siswa perlu pengalaman langsung yang dialaminya, hal ini memberikan penguatan
pada siswa dalam memahami konsep dan fakta dalam pembelajaran bangun ruang.
Dari pengamatan langsung tersebut siswa benar - benar mengetahui konsep
matematika bangun ruang yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
- Alternatif pemecahan untuk mengatasi kesulitan menetukan sifat – sifat / ciri – cirri dan jenis jenis bangun ruang.
Untuk mengatasi kesulitan belajar dalam mengetahui sifat/ciri dan jenis –
jenis bangun ruang siswa harus mampu mengenal benda – benda yang berbentuk
bangun ruang yang dalam kehidupan sehari hari.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesulitan
yang dialami siswa adalah :
Kesulitan yang
dialami adalah siswa tidak dapat menentukan bagian – bagian dari bangun
ruang. Hanya beberapa bangun ruang yang
dapat didefiniskan oleh siswa dan ketika wawancara diberikan siswa tidak mampu
menjelaskan kembali jawaban yang telah diselesaikan.
B. Solusi
dari permasalahan tersebut adalah:
Untuk menanamkan konsep bangun ruang
pada siswa perlu pengalaman langsung
yang dialaminya, hal ini memberikan penguatan pada siswa dalam memahami
konsep dan fakta dalam pembelajaran bangun Ruang. Dari pembahasan dijelaskan bahwa penyebab
kesulitan pemahaman konsep karena kurang banyak dan variasi fakta yang
dimiliki, oleh sebab itu pembelajaran yang dilakukan dengan memperbanyak contoh
dan bukan materi
Komentar
Posting Komentar